“Janjii!!
Kita sahabat selamanyaa!” sambil
menyilangkan jari kelingking keduanya. Inilah gambaran kisah persahabatan dari
dua anak perempuan yang saling menyayangi. Mereka adalah Putry dan Tiara. Putry
dan Tiara adalah anak perempuan yang cerdas
dan aktif. Tiara dan Putry mengenyam pendidikan disekolah yang berbeda, meski
demikian keduanya selalu menghabiskan hari bersama sama sepulang dari sekolah, sebab
rumah mereka masih satu deret kontrakan 5 pintu. Rumah Putry berada setelah dua
rumah dari rumah Tiara yang terletak
diujung kontrakan, tepat didekat sumur
yang biasa warga kontrakan mengambil airnya untuk kebutuhan rumah tangga sehari
hari. Putry yang duduk dibangku Sd kelas 3 lebih pemberani ketimbang Tiara yang
setingkat diatas darinya. Mengapa demikan? karena Putry terlahir sebagai anak
sulung dari 4 bersaudara sedangkan Tiara anak bungsu dari 6 bersaudara tampak
jelas Putry lebih dewasa pemikirannya daripada Tiara. Sisulung dan Sibungsu.
Sepulang
dari penerimaan rapor disekolah Tiara bergegas segera menemui Putry.
“Put, Kamu dapet rangking berapa?” tanya Tiara yang memegang rapornya untuk dipamerkan kepada Putry karena Ia mendapat peringkat kedua. ”Aku dapet rangking satu doooong!” jawab Putry dengan bahagia. ”Kamu dapet rangking berapa Ra?” tanya Putry balik. ”Aku dapet rangking 2”. jawab Tiara pelan seraya menundukan kepalanya. Tiara mengira Putry mungkin tidak akan mampu mendapatkan peringkat 3 besar karena itu Ia antusias sekali ingin memamerkan hasil ujiannya kemaren, tapi ternyata semua diluar dugaannya Putry yang Ia kira tidak mampu mendapatkan peringkat 3 besar faktanya menjadi juara kelas. “Aku kira Aku yang lebih tinggi rangkingnya dari pada Kamu, ternyata Kamu bisa jadi juara kelas. Aku belum pernah dapet rangking satu, gara gara Ica tuh Dia susah banget sih dikalahinnya, dari kelas satu Aku berada dirangking duaaaa mulu huuufftt...”. sahut Tiara dengan nada suara agak meninggi. Putry pun mendekati Tiara yang terduduk disampingnya untuk menghibur. ”Ra jangan sedih yang pentingkan Kita sudah berada dirangking 3 besar mudah mudahan Kamu bisa kalahin Ica dikelas 5 nanti, Oke!”. hibur Putry sambil mengarahkan telapak tangannya kearah Tiara “ayo kita tos dulu !” rajuk Putry. Tiarapun mulai mengangkat kepalanya dan mengangkat tangannya membalas dengan tepukan ditelapak tangan Putry. ”Tooss”, mereka pun tertawa bahagia.
“Put, Kamu dapet rangking berapa?” tanya Tiara yang memegang rapornya untuk dipamerkan kepada Putry karena Ia mendapat peringkat kedua. ”Aku dapet rangking satu doooong!” jawab Putry dengan bahagia. ”Kamu dapet rangking berapa Ra?” tanya Putry balik. ”Aku dapet rangking 2”. jawab Tiara pelan seraya menundukan kepalanya. Tiara mengira Putry mungkin tidak akan mampu mendapatkan peringkat 3 besar karena itu Ia antusias sekali ingin memamerkan hasil ujiannya kemaren, tapi ternyata semua diluar dugaannya Putry yang Ia kira tidak mampu mendapatkan peringkat 3 besar faktanya menjadi juara kelas. “Aku kira Aku yang lebih tinggi rangkingnya dari pada Kamu, ternyata Kamu bisa jadi juara kelas. Aku belum pernah dapet rangking satu, gara gara Ica tuh Dia susah banget sih dikalahinnya, dari kelas satu Aku berada dirangking duaaaa mulu huuufftt...”. sahut Tiara dengan nada suara agak meninggi. Putry pun mendekati Tiara yang terduduk disampingnya untuk menghibur. ”Ra jangan sedih yang pentingkan Kita sudah berada dirangking 3 besar mudah mudahan Kamu bisa kalahin Ica dikelas 5 nanti, Oke!”. hibur Putry sambil mengarahkan telapak tangannya kearah Tiara “ayo kita tos dulu !” rajuk Putry. Tiarapun mulai mengangkat kepalanya dan mengangkat tangannya membalas dengan tepukan ditelapak tangan Putry. ”Tooss”, mereka pun tertawa bahagia.
Keesokan
harinya adalah hari libur pertama, merekapun berencana main kerumah Tante Cici
yang berada diseberang kontrakan mereka. Tante Cici adalah Ibu dengan 2 anak. Tante
Cici sangat menyukai Putry dan Tiara, tak jarang Tante Cici menyuruh mereka main
kerumahnya untuk menemani anaknya yang masih berusia 2 tahun. ”Tante, kata
Tante, Tante punya anak 2, terus yang satu lagi mana?” tanya Tiara polos. ”Iya
Tante yang dirumah cuma Rama aja yang satu lagi kemana?” sahut Putry
menambahkan. Tante Cicipun tersenyum mendengar pertanyaan dari kedua bocah
tersebut. ”Ada kok yang satu lagi abangnya Rama anak pertama Tante namanya Nava
Dia kelas 6 Sd sekarang dan besok Dia tinggal disini, sekolah disini juga”. Jawab
Tante sambil menggantikan celana Rama yang basah karena ompol. ” Dek Rama
ngompol iiiihh jorok!” teriak Tiara. ”dedek Rama kalau mau pipis bilang doong
kan kacian mamanya tuuuh !” sela Putry sambil mencubit gemas pipi Rama yang
tembem. Mereka pun tertawa bersama.
# 2 Minggu
kemudian
“Ra,
itu Nava anak Tante Cici yang kemaren diceritain kali ya?” tanya Putry melihat
anak laki laki yang keluar dari rumah Tante Cici. ”Iya kek nya Put, kita kesana
yuk buat pastiin!”. ajak Tiara. ”gak ah,
malu tauu” jawab Putry ingin melarikan diri. ”eh tunggu dulu!” Tiarapun menarik
pergelangan tangan Putry. (tak lama kemudian) ”Tiara, Putry sini ada yang mau
Tante kenalin kekalian!” pinta Tante sambil melambaikan tangannya.”tuh kan Ku
bilang juga apa!” senyum Tiarapun mengembang. “Anak Tante yang diBandung udah
datang makanya mau Tante kenalin sama kalian, kan kemaren kalian nanya nanya
dimana anak Tante yang satu lagi, iya kan?” Tak lama kemudian Navapun kembali
dari luar. ”Va sini Mama mau kenalin Kamu sama cewek cewek cantik!” ajak Tante ke
Nava dengan tatapan iseng ke mereka berdua. ”ih Tante ini iseng banget sih?” bisik
Putry ke Tiara. ”iya mentang mentang kita cantik hehehe”. Tiarapun cengengesan.
Akhirnya kamipun berkenalan, tidak membutuhkan waktu yang lama merekapun sudah
akrab. Mereka menghabiskan hari libur
sekolah dengan bermain bersama sama setiap hari. Waktupun berlalu dari hari,
minggu, bulan dan tahun, pertemanan yang terjalinpun semakin akrab sampai pada akhirnya Putry dan
Tiara dewasa dan mulai puber.
“Put,
Nava tu ganteng ya, Aku suka banget sama Dia dari pertama ngeliat Dia Aku
langsung suka, Dia beda sama anak laki laki yang lain, Dia itu sopan dan nurut
sama orang tua!” Tiara yang mengutarakan isi hatinya, sentak membuat Putry
terkejut. ”Apa?” Putry yang sedang melamun pun sampai memalingkan wajahnya
tepat kearah Tiara. ”Kamu kenapa sih shok gitu?” tanya Tiara keheranan. ”Kalau
boleh jujur Aku juga suka sama Dia Ra. ”Putry yang tadinya duduk menantang
Tiarapun menunduk lemas. ”hahahhha”. Tiarapun tiba tiba tertawa lepas. ”Kamu
kenapa, kok ketawa?” tanya Putry heran. “Tentu ajj Aku ketawa ternyata Kamu
juga naksir sama Nava. Jangan bilang kalau Kamu juga naksir sama Nava dari
dulu?!”. Tiarapun berbalik menatap
dengan mata mengejek. ”iya.” Putry yang hanya duduk pun mengangguk. ”ternyata Kita
memang sejoli ya sampai sampai suka sama orang yang sama. ”Tiarapun semakin
tertawa lebar karena dugaan nya benar kalau Putry pasti juga memendam perasaan
yang tak biasa pada anak Tante Cici yang
manis tu. ”ptaakk”. Putry menjitak kepala Tiara agar mengecilkan tawa nya itu. ”dasar
dodol”. Ucapnya .
Akhirnya
mereka saling tau akan perasaan masing masing Tiara dan Putry memulai aksinya, dari
yang suka mengikuti warna baju apa yang dipakai Nava, sering main kerumah nya sampai yang sholat berjamaah
bersama, meskipun telah lama berteman Putry dan Tiara masih saja suka salting didepan Nava yang usianya
terpaut 2 tahun lebih dewasa itu. Sampai pada akhirnya Tante Cici tau dengan
perasaan mereka. ”hayooo Kalian naksir ya sama anak Tante?” tanya Tante Cici
menyelidiki. ”bukan Aku Tante tapi Putry”. tuduh Tiara dengan menunjuk Putry
yang mati kutu karena ketauan, dengan muka memerah Putrypun membalas. “enak aja
bukannya Kamu Ra yang duluan suka kok Aku aja yang kena”. cibir Putry yang malu
ketangkep basah sama mamanya Nava karena mengagumi anak laki lakinya. ”udah
udah jangan saling menunjuk Tante udah tau kok kalau kalian berdua naksir sama
anak tante. “iyaaa kaan?”. Tante Cicipun tertawa lepas karena melihat muka
mereka yang memerah udah kaya tomat. Semenjak Tante Cici tau dengan perasaan
mereka, sering kali Tante Cici membuat Putry cemburu ataupun sebaliknya, mulai
dari suka nonton india bareng.
“nah itu SiKajol ceritanya SiPutry Sharukhan
nya Nava!” ujarnya didepan Tiara dan Nava yang sedang asyik menonton juga, sentak
Putry kaget karena malu, Putry takut kalau saja Nava tau tentang perasanya, apa
jadinya nanti? Putry hanya pura pura tidak mengacuhkan ucapan Tante Cici, Tiara
yang merasa di buat cemburupun hanya diam cemberut, sedangkan Nava, hanya
senyum senyum sendiri, mungkin Dia merasa seperti artis dicintai oleh dua gadis
cantik. Pernah suatu hari giliran Putry yang dibuat cemburu oleh Tante Cici. Pada
hari itu Putry pergi dengan keluarganya setibanya dirumah Putry kerumah Tiara
tapi tak mendapati Tiara yang ada dirumahnya, Putry pun pergi kerumah Tante Cici.
”Assalamu’alaikum”. ucapnya sambil membuka pintu. Putry dan Tiara sudah
dianggap seperti anak sendiri oleh Tante Cici jadi tak segan Putry dan Tiara
keluar masuk rumahnya, ”wa’alaykumussalam yah Put Kamu telat pulang si tadi
Tiara Tante ajak main ke mall, Kita disana main, foto foto, terus makan di KFC.
”seru Tante Cici sambil menyodorkan foto foto mereka disana. ”liat ni ada foto
Nava berdua sama Tiara, cocok kan?” tanya Tante Cici pada Putry sambil senyum
mengejek, dengan berat hati Putrypun mengambil foto itu dan melihatnya, sengaja
Putry lakukan itu agar Nava tak curiga kalau sebenernya mukanya merah terbakar
cemburu, kali ini Putry yang dibuat cemburu oleh Tante Cici, Tiara yang duduk
disebelah Tante Cici hanya tersenyum bangga karena bisa foto berdua dengan Nava,
seperti biasa Nava hanya tersenyum manis seolah - olah tidak terjadi apa apa
diantara Putry, Tiara dan mamanya. Seperti itulah cerita diantara Putry, Tiara,
Nava dan mamanya sampai pada saat Tante Cici harus pindah kebandung, Putry yang
harus pindah kebekasi dan hanya Tiara yang masih tinggal dirumah kontrakan 5
deret.
Bulan
berganti tahun ketiga anak manusia itupun putus kontak tidak ada kabar, tidak
ada Putry yang selalu berusaha tegar didepan Tante Cici karena terbakar cemburu
tidak ada Tiara yang cemberut karena ulah Tante Cici yang jail yang selalu
berhasil membuatnya cemburu dan tidak ada Nava anak laki laki yang telah tumbuh
dewasa menjadi anak manis yang nurut sama mamanya. Mereka menjalani ke hidupan
masing masing sampai pada suatu hari akhirnya mereka bisa bertemu kembali meski
hanya lewat media jejaring sosial FB, ya Nava masih manis seperti dulu, Putry
yang semakin manis tetap dengan lesung pipi nya dan Tiara yang semakin cantik, tapi
kini keadaannya sudah berbeda Nava sudah menjadi pria dewasa yang cuek dengan
masa lalu, gak seperti dahulu yang ramah lain dengan dua anak perempuan yang bersahabat.
Kini mereka telah tumbuh dewasa. Masih tetap sama, mereka masih saling
menyayangi meski sudah 10 tahun lama nya terpisah, masih sama seperti dulu, dekat
seperti tidak ada jarak yang memisahkan mereka, namun bagaimana dengan
perasannya keduanya terhadap Nava, apakah masih sama?. Sepertinya tidak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar