Senin, 22 Juli 2013

Antara Aku Kamu dan Dia



“Janjii!! Kita sahabat selamanyaa!”  sambil menyilangkan jari kelingking keduanya. Inilah gambaran kisah persahabatan dari dua anak perempuan yang saling menyayangi. Mereka adalah Putry dan Tiara. Putry dan Tiara adalah anak perempuan yang cerdas  dan aktif. Tiara dan Putry mengenyam pendidikan disekolah yang berbeda, meski demikian keduanya selalu menghabiskan hari bersama sama sepulang dari sekolah, sebab rumah mereka masih satu deret kontrakan 5 pintu. Rumah Putry berada setelah dua rumah  dari rumah Tiara yang terletak diujung kontrakan, tepat didekat  sumur yang biasa warga kontrakan mengambil airnya untuk kebutuhan rumah tangga sehari hari. Putry yang duduk dibangku Sd kelas 3 lebih pemberani ketimbang Tiara yang setingkat diatas darinya. Mengapa demikan? karena Putry terlahir sebagai anak sulung dari 4 bersaudara sedangkan Tiara anak bungsu dari 6 bersaudara tampak jelas Putry lebih dewasa pemikirannya daripada Tiara. Sisulung dan Sibungsu.

Sepulang dari penerimaan rapor disekolah Tiara bergegas segera menemui Putry.
“Put, Kamu dapet rangking berapa?” tanya Tiara yang memegang rapornya untuk dipamerkan kepada Putry karena Ia mendapat peringkat kedua. ”Aku dapet rangking satu doooong!” jawab Putry dengan bahagia. ”Kamu dapet rangking berapa Ra?” tanya Putry balik. ”Aku dapet rangking 2”. jawab Tiara pelan seraya menundukan kepalanya. Tiara mengira Putry mungkin tidak akan mampu mendapatkan peringkat 3 besar karena itu Ia antusias sekali ingin memamerkan hasil ujiannya kemaren, tapi ternyata semua diluar dugaannya Putry yang Ia kira tidak mampu mendapatkan peringkat 3 besar faktanya menjadi juara kelas. “Aku kira Aku yang lebih tinggi rangkingnya dari pada Kamu, ternyata Kamu bisa jadi juara kelas. Aku belum pernah dapet rangking satu, gara gara Ica tuh Dia susah banget sih dikalahinnya, dari kelas satu Aku berada dirangking duaaaa mulu huuufftt...”. sahut Tiara dengan nada suara agak meninggi. Putry pun mendekati Tiara yang terduduk disampingnya untuk menghibur. ”Ra jangan sedih yang pentingkan Kita sudah berada dirangking 3 besar mudah mudahan Kamu bisa kalahin Ica dikelas 5 nanti, Oke!”. hibur Putry sambil mengarahkan telapak tangannya kearah Tiara “ayo kita tos dulu !” rajuk Putry. Tiarapun mulai mengangkat kepalanya dan mengangkat tangannya membalas dengan tepukan ditelapak tangan Putry. ”Tooss”, mereka pun tertawa bahagia.
Keesokan harinya adalah hari libur pertama, merekapun berencana main kerumah Tante Cici yang berada diseberang kontrakan mereka. Tante Cici adalah Ibu dengan 2 anak. Tante Cici sangat menyukai Putry dan Tiara, tak jarang Tante Cici menyuruh mereka main kerumahnya untuk menemani anaknya yang masih berusia 2 tahun. ”Tante, kata Tante, Tante punya anak 2, terus yang satu lagi mana?” tanya Tiara polos. ”Iya Tante yang dirumah cuma Rama aja yang satu lagi kemana?” sahut Putry menambahkan. Tante Cicipun tersenyum mendengar pertanyaan dari kedua bocah tersebut. ”Ada kok yang satu lagi abangnya Rama anak pertama Tante namanya Nava Dia kelas 6 Sd sekarang dan besok Dia tinggal disini, sekolah disini juga”. Jawab Tante sambil menggantikan celana Rama yang basah karena ompol. ” Dek Rama ngompol iiiihh jorok!” teriak Tiara. ”dedek Rama kalau mau pipis bilang doong kan kacian mamanya tuuuh !” sela Putry sambil mencubit gemas pipi Rama yang tembem. Mereka pun tertawa bersama.


# 2 Minggu kemudian 
“Ra, itu Nava anak Tante Cici yang kemaren diceritain kali ya?” tanya Putry melihat anak laki laki yang keluar dari rumah Tante Cici. ”Iya kek nya Put, kita kesana yuk buat pastiin!”.  ajak Tiara. ”gak ah, malu tauu” jawab Putry ingin melarikan diri. ”eh tunggu dulu!” Tiarapun menarik pergelangan tangan Putry. (tak lama kemudian) ”Tiara, Putry sini ada yang mau Tante kenalin kekalian!” pinta Tante sambil melambaikan tangannya.”tuh kan Ku bilang juga apa!” senyum Tiarapun mengembang. “Anak Tante yang diBandung udah datang makanya mau Tante kenalin sama kalian, kan kemaren kalian nanya nanya dimana anak Tante yang satu lagi, iya kan?” Tak lama kemudian Navapun kembali dari luar. ”Va sini Mama mau kenalin Kamu sama cewek cewek cantik!” ajak Tante ke Nava dengan tatapan iseng ke mereka berdua. ”ih Tante ini iseng banget sih?” bisik Putry ke Tiara. ”iya mentang mentang kita cantik hehehe”. Tiarapun cengengesan. Akhirnya kamipun berkenalan, tidak membutuhkan waktu yang lama merekapun sudah akrab. Mereka  menghabiskan hari libur sekolah dengan bermain bersama sama setiap hari. Waktupun berlalu dari hari, minggu, bulan dan tahun, pertemanan yang terjalinpun  semakin akrab sampai pada akhirnya Putry dan Tiara dewasa dan mulai puber.
“Put, Nava tu ganteng ya, Aku suka banget sama Dia dari pertama ngeliat Dia Aku langsung suka, Dia beda sama anak laki laki yang lain, Dia itu sopan dan nurut sama orang tua!” Tiara yang mengutarakan isi hatinya, sentak membuat Putry terkejut. ”Apa?” Putry yang sedang melamun pun sampai memalingkan wajahnya tepat kearah Tiara. ”Kamu kenapa sih shok gitu?” tanya Tiara keheranan. ”Kalau boleh jujur Aku juga suka sama Dia Ra. ”Putry yang tadinya duduk menantang Tiarapun menunduk lemas. ”hahahhha”. Tiarapun tiba tiba tertawa lepas. ”Kamu kenapa, kok ketawa?” tanya Putry heran. “Tentu ajj Aku ketawa ternyata Kamu juga naksir sama Nava. Jangan bilang kalau Kamu juga naksir sama Nava dari dulu?!”.  Tiarapun berbalik menatap dengan mata mengejek. ”iya.” Putry yang hanya duduk pun mengangguk. ”ternyata Kita memang sejoli ya sampai sampai suka sama orang yang sama. ”Tiarapun semakin tertawa lebar karena dugaan nya benar kalau Putry pasti juga memendam perasaan yang tak biasa  pada anak Tante Cici yang manis tu. ”ptaakk”. Putry menjitak kepala Tiara agar mengecilkan tawa nya itu. ”dasar dodol”. Ucapnya .
Akhirnya mereka saling tau akan perasaan masing masing Tiara dan Putry memulai aksinya, dari yang suka mengikuti warna baju apa yang dipakai Nava, sering  main kerumah nya sampai yang sholat berjamaah bersama, meskipun telah lama berteman Putry dan Tiara masih saja  suka salting didepan Nava yang usianya terpaut 2 tahun lebih dewasa itu. Sampai pada akhirnya Tante Cici tau dengan perasaan mereka. ”hayooo Kalian naksir ya sama anak Tante?” tanya Tante Cici menyelidiki. ”bukan Aku Tante tapi Putry”. tuduh Tiara dengan menunjuk Putry yang mati kutu karena ketauan, dengan muka memerah Putrypun membalas. “enak aja bukannya Kamu Ra yang duluan suka kok Aku aja yang kena”. cibir Putry yang malu ketangkep basah sama mamanya Nava karena mengagumi anak laki lakinya. ”udah udah jangan saling menunjuk Tante udah tau kok kalau kalian berdua naksir sama anak tante. “iyaaa kaan?”. Tante Cicipun tertawa lepas karena melihat muka mereka yang memerah udah kaya tomat. Semenjak Tante Cici tau dengan perasaan mereka, sering kali Tante Cici membuat Putry cemburu ataupun sebaliknya, mulai dari suka nonton india bareng.
 “nah itu SiKajol ceritanya SiPutry Sharukhan nya Nava!” ujarnya didepan Tiara dan Nava yang sedang asyik menonton juga, sentak Putry kaget karena malu, Putry takut kalau saja Nava tau tentang perasanya, apa jadinya nanti? Putry hanya pura pura tidak mengacuhkan ucapan Tante Cici, Tiara yang merasa di buat cemburupun hanya diam cemberut, sedangkan Nava, hanya senyum senyum sendiri, mungkin Dia merasa seperti artis dicintai oleh dua gadis cantik. Pernah suatu hari giliran Putry yang dibuat cemburu oleh Tante Cici. Pada hari itu Putry pergi dengan keluarganya setibanya dirumah Putry kerumah Tiara tapi tak mendapati Tiara yang ada dirumahnya, Putry pun pergi kerumah Tante Cici. ”Assalamu’alaikum”. ucapnya sambil membuka pintu. Putry dan Tiara sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Tante Cici jadi tak segan Putry dan Tiara keluar masuk rumahnya, ”wa’alaykumussalam yah Put Kamu telat pulang si tadi Tiara Tante ajak main ke mall, Kita disana main, foto foto, terus makan di KFC. ”seru Tante Cici sambil menyodorkan foto foto mereka disana. ”liat ni ada foto Nava berdua sama Tiara, cocok kan?” tanya Tante Cici pada Putry sambil senyum mengejek, dengan berat hati Putrypun mengambil foto itu dan melihatnya, sengaja Putry lakukan itu agar Nava tak curiga kalau sebenernya mukanya merah terbakar cemburu, kali ini Putry yang dibuat cemburu oleh Tante Cici, Tiara yang duduk disebelah Tante Cici hanya tersenyum bangga karena bisa foto berdua dengan Nava, seperti biasa Nava hanya tersenyum manis seolah - olah tidak terjadi apa apa diantara Putry, Tiara dan mamanya. Seperti itulah cerita diantara Putry, Tiara, Nava dan mamanya sampai pada saat Tante Cici harus pindah kebandung, Putry yang harus pindah kebekasi dan hanya Tiara yang masih tinggal dirumah kontrakan 5 deret.
Bulan berganti tahun ketiga anak manusia itupun putus kontak tidak ada kabar, tidak ada Putry yang selalu berusaha tegar didepan Tante Cici karena terbakar cemburu tidak ada Tiara yang cemberut karena ulah Tante Cici yang jail yang selalu berhasil membuatnya cemburu dan tidak ada Nava anak laki laki yang telah tumbuh dewasa menjadi anak manis yang nurut sama mamanya. Mereka menjalani ke hidupan masing masing sampai pada suatu hari akhirnya mereka bisa bertemu kembali meski hanya lewat media jejaring sosial FB, ya Nava masih manis seperti dulu, Putry yang semakin manis tetap dengan lesung pipi nya dan Tiara yang semakin cantik, tapi kini keadaannya sudah berbeda Nava sudah menjadi pria dewasa yang cuek dengan masa lalu, gak seperti dahulu yang ramah lain dengan dua anak perempuan yang bersahabat. Kini mereka telah tumbuh dewasa. Masih tetap sama, mereka masih saling menyayangi meski sudah 10 tahun lama nya terpisah, masih sama seperti dulu, dekat seperti tidak ada jarak yang memisahkan mereka, namun bagaimana dengan perasannya keduanya terhadap Nava, apakah masih sama?. Sepertinya tidak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar