Selasa, 17 Februari 2015

FENOMENA BATU AKIK



Anda pernah melihat kerumunan orang di tukang batu akik di pinggir jalan? Akhir-akhir ini, fenomena itu sering terlihat. Masyarakat tengah gandrung dan gemar dengan yang namanya batu akik dari berbagai macam jenis batu akik. Tak hanya menyelimuti masyarakat awam saja. Dari pejabat, selebriti, hingga para ulama juga tak ketinggalan mengoleksi batu cincin. Fenomena ini juga sudah ditemui pada masa Rasulullah SAW.  
Maraknya batu akik semakin banyak diminati masyarakat dari yang tua sampai yang muda baik laki laki maupun perempuan. Entah apa yang membuat demam akik melanda, tapi konon katanya bermula dari adanya pejabat negara yang memakai batu jenis bacan. Naah .. sekarang yang perlu kita kaji adalah apakah Rasulullah saw memakai cincin (yang ada batu akik) dan bagaimana hukumnya?
Dalam Islam, laki-laki boleh memakai perhiasan berupa cincin. Adapun perhiasan lain, seperti kalung, anting, dan sebagainya tidak diperbolehkan karena bersifat meniru perempuan. Pemakaian cincin hanya sebatas untuk perhiasan semata. Haram hukumnya meyakini cincin mempunyai kekuatan-kekuatan supranatural. Meyakini bahwa cincin ini bisa mendatangkan keuntungan ataupun sebagai penolak bala karna semua perbuatan tersebut termasuk perbuatan syirik
“... Dan orang orang yang yang mengambil pelindungi selain Dia(berkata)”Kami tidak menyembah mereka melainkan berharap agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat dekatnya”...” (Qs:Az zumar : 3)

Selain itu, perhiasan bagi kaum laki-laki juga tidak boleh mengandung emas atau sutra. Haram hukumnya memakai cincin yang terbuat dari emas. Imam Asy Syaukani memesankan, pakailah cincin yang terbuat dari perak. Seperti pesannya dalam kitab Nailul Authar (jilid 1/Halaman 67) yang menyebutkan, "(Dilarang memakai emas), tetapi hendaknya kalian memakai perak.

Lalu, seperti apa cincin yang dipakai Rasulullah? Dalam riwayat Muslim disebutkan, Rasulullah pernah memakai cincin yang batunya berjenis Habasyi. Batu ini sejenis batu berwarna hitam kemerah-merahan yang berasal dari Afrika. Beberapa kalangan menyebutnya dengan nama batu Akik Yaman.
 عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ وَرِقٍ وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا -رواه مسلم
“Dari Anas bin Malik ra ia berkata, bahwa cincin Rasulullah saw itu terbuat dari perak dan mata cincinya itu mata cincin Habasyi”. (H.R. Muslim)
 أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ خَاتَمُهُ مِنْ فِضَّةٍ وَكَانَ فَصُّهُ مِنْهُ
“Sesungguhnya cincin Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam terbuat dari perak dan batu cincinnya juga terbuat darinya (perak)” (Shohih Bukhori, no.5870)
Lantas bagaimana hukum memakainya? Menurut Imam Syafi’i hukum memakai batu mulia atau batu akik seperti batu yaqut, zamrud dan lainnya adalah mubah sepanjang tidak untuk berlebih-lebihan dan menyombongkan diri.
قَالَ الشَّافِعِيُّ- وَلَا أَكْرَهُ لِلرِّجَالِ لُبْسَ اللُّؤْلُؤِ إلَّا لِلْأَدَبِ وَأَنَّهُ مِنْ زِيِّ النِّسَاءِ لَا لِلتَّحْرِيمِ وَلَا أَكْرَهُ لُبْسَ يَاقُوتٍ أَوْ زَبَرْجَدٍ إِلَّا مِنْ جِهَةِ السَّرَفِ وَالْخُيَلَاءِ
“Imam Syafii berkata dalam kitab al-Umm, saya tidak memakruhan laki-laki memakai mutiara kecuali karena terkait dengan etika dan mutiara itu termasuk dari aksesoris perempuan, bukan karena haram. Dan saya tidak memakrukan (laki-laki, pent) memakai yaqut atau zamrud kecuali jika berlebihan dan untuk menyombongkan (diri)”. (Muhammad Idris asy-Syafi’i, al-Umm, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1393 H, juz, 1, h. 221)

Kesimpulam yang dapat diambil adalah
1. Rosululloh SAW pernah memakai cinci dari batu bahkan demam cincin batu ini sudah pernah terjadi dizaman nya
2.Mubah bagi kaum adam memakai perhiasan seperti cincin dan hanya cincin yang diperbolehkan . Dan tidak diperbolehkan menggunakan cincin yang mengandung emas atau sutra
3. Hukum memakai cincin batu akik mubah selama hanya sebagai perhiasan/ memperindah jari  semata tanpa mengandung unsur keyakinan yang dapat merusak aqidah (syirik). Dan tidak menjadikan sipengguna pamer (menyombongkan diri) dan ria yang timbul dalam dirinya.
4. Buat para kolektor batu cincin boleh boleh saja mengoleksi batu cincin namun perlu diingat lagi Allah mencintai yang indah indah tapi Allah tidak menyukai hamba yang berlebih lebihan. Jangan sampai karnanya menjadikan kita insan yang takabur dan sombong.

Semoga Bermanfaat :) :)


Minggu, 08 Februari 2015

Say NO !! to Valentine's Day



  
Bulan Februari adalah bulan yang oleh kebanyakan kaum muda/remaja nantikan, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi lainnya.Tepatnya pada tanggal 14 Februari “Valentine’s Day”  mereka merayakannya dengan berbagai macam cara dan acara baik bertukar bingkisan , menghadiahkan bunga, menawarkan permen ,semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresi, menyemarakkan suasana Valentine bahkan tidak jarang yang menyalah gunakannya dengan maaf* pesta seks. Na’udzu billah. Mirisnya perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat dinegri kita yang mayoritas muslim terutama dari kalangan remaja ABG .

Sejarah Singkat Valentine's Day
  Hari Valentine ini sekarang diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukar kartu ucapan dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap yang mulai marak pada  abad ke-19. Valentine’s Day menurut literatur sejarahnya berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.
"... Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 5-6)

Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.
Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka, naudzu billahi min zalik. Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.
 
Semangat Valentine adalah Semangat Berzina
  Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih. Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah maaf*melakukan hubungan kelamin alias zina. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang.Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja.
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk".(QS Al Isra’: 32)
 “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut(HR. At-Tirmidzi)”

Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata: Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut HARAM. Mengapa ? karena berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah SWT.


Sabtu, 07 Februari 2015

Suara Hati Seorang Sahabat



Bagaimana kabar mu hari ini ?? << Semoga keimanan terus bercokol dihati kita hingga akhir hayat nanti. Aamiin..
>>
Ketika kita harus berada ditempat kurang baik dari sebelumnya, jelas hati akan berontak namun begitulah hidup.. Sunah Nabi mengajarkan kita agar “Hijrah” mencari dan menyebar luaskan ilmu Allah. Allah slalu punya rencana baik untuk setiap hambanya. Boleh jadi  ketidak sesuaian itu untuk menguji kualitas keimanan  atau bahkan untuk mengangkat derajat seorang hamba dihadapanNya. Lalu apakah kita mampu dan lulus didalam ujian tersebut atau bahkan sebaliknya??
“ Sesungguhnya Orang Beriman itu Bagaikan Ikan di Lautan, Rasa Ikan Takan Pernah Berubah Meski Air Laut Itu Asin”
Begitulah prinsip seorang mukmin yang selalu berpegang teguh pada keimanannya lagi istiqomah.
“Sebaik baik Manusia Adalah yang Bermanfaat Bagi Manusia Lainnya”
Hidup dilingkungan yang kurang baik dapat memungkinkan ibadah akan terganggu, tapi tak perlu bersedih yang perlu kita ingat kembali adalah Allah memerintahkan  kita  agar menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka bukan hanya memikirkan diri sendiri namun sebaliknya dianjurkan untuk amar ma’ruf nahi mungkar.
Diantara penyebab sifat futur/malas adalah
o   Berlebihan dalam makan dan minum
o   Tidak siap menghadapi rintangan
o   Bersahabat dengan orang yang tidak punya kemauan kuat dan bercita cita rendah
o   Melakukan dosa dosa kecil dan meremehkannya
o   Kurang mengingat mati dan akhirat
o   Ikut ikutan dalam ibadah
o   Melalaikan haq badan
o   Dan menanggung beban
Beberapa cara menanggulangi rasa futur
o   Menjauhi diri dari maksiat/ amal tidak bermanfaat
o   Tekun dan teratur dalam beramal sehari hari
o   Memperhatikan waktu dan beramal sesuai waktunya
o   Mengingat mati dan hari akhir
o   Mengingat syurga dan neraka
o   Memperhatikan sunnatulloh yang ada pada manusia dan alam
o   Membiasakan membaca buku buku biografi, sejarah, orang orang sukses dll
Didalam kehidupan kita peran sahabat itu amatlah penting. Sahabat yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Allah dan mau berjuang dijalan Allah-lah yang amat berharga.  Rosul pun amat memuliakan sahabatnya .Berdoalah selalu setelah sholat agar dipertemukan dengan sahabat yang demikian. Berhusnuzonlah kepada Allah bisa jadi penderitaan yang menimpa adalah bentuk teguran dan kasih sayang Allah kepada hambaNya.
“Jika kita memiliki kekuasaan maka cegahlah dengannya, jika tidak ada kekuasaan maka dengan lisan ,jika tidak mampu maka dengan hatimu(doakanlah )..itu adalah selemah lemahnya iman”
Diri kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Seorang pemimpin adalah panutan dengan begitu harus memberikan contoh yang baik. Usaha seperti inilah yang ditegaskan. Terlepas dari itu bawahan mau mengikuti atau tidak serahkan kepada Allah yang menguasai segala isi hati hambaNya dan kita jangan sampai berkecil hati.
“Didalam Islam tidak ada paksaan. Bertaqwalah sebatas kemampuan yang kamu punya dan beribadahlah semampu yang kamu bisa”
Membuat perencanaan hidup dimasa depan itu bukanlah dikatakan sebagai mendahului takdir tapi bentuk usaha ,ikhtiyar dan motivasi agar lebih baik lagi dari hari sebelumnya berkaca diri dan mempunyai arah yang jelas.Bila kita telah selesai mengerjakan sesuatu maka bergeraklah untuk mengerjakan pekerjaan berikutnya.Ridho Orang Tua adalah Ridho Allah jua libatkanlah jua dengan keduanya untuk masalah ini.
“Allah takan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya”
maka janganlah bersedih,putus asa apalagi merasa sendiri. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan lebih dekat lagi dengan Nya. Bersabar dan Sholat lah maka Allah akan memberikan pertolongan.In Syaa Allah. Aamiin.

By: Nd_Sy