Selasa, 21 April 2015

RESEP CAPCAY

Bumbu capcay
1 dada ayam potong tipis
10 helai sawi hijau, dipotong
5 bh bakso, iris sedang
5 bh jagung kecil, belah 4
1 buah brokoli, dipotong sedang
5 lembar sawi putih, dipotong
3 btg daun bawang ,dipotong
1 btg daun seledri ,dipotong
1 bh tomat dibelah 4
1 bh bawang bombay ,dibelah 4
2 bh wortel dipotong tipis & miring
3 siung bawang putih, dihaluskan
4 sdm saus tomat
4 sdm tepung sagu
Garam secukupnya
Lada halus secukupnya
Air segelas
Bawang goreng secukupnya

Cara membuat capcay
1.       Cuci ayam sampai bersih
2.       Tumis bawang putih sampai beraroma harum
3.       Masukan irisan ayam
4.       Tuangkan segelas air
5.       Setelah  mendidih masukan wortel dan bakso
6.       Lalu setelah wortel agak lunak masukan sayuran  lainya aduk hingga merata
7.       Kemudian tambahkan saus tomat ,garam dan lada
8.       Terakhir masukan cairan tepung maizena
9.       Diamkan sebentar dan angkat
10.   Hidangkan dengan taburan bawang goreng


NB: capcay bisa dimasak sesuai selera, bisa ditambahkan dengan telur puyuh ,udang,atau jamur

AYAM GORENG KALASAN

Bumbu ayam kalasan
1 ekor ayam
500 liter air kelapa
5 siung bawang putih dihaluskan
½ sdt soda kue
¾ sdt garam
1 liter minyak goreng

Bahan pelengkap
Sambal terasi
Daun selada
Irisan timun dan tomat

Cara membuat ayam kalasan
1.       Cuci ayam sampai bersih lalu rebus dengan bumbu
2.       Rebus selama 30 menit dengan api sedang sampai air menyusut
3.       Angkat dan tiriskan
4.       Siapkan minyak panas dan goreng ayam
5.       Setelah kecoklatan merata angkat dan tiriskan

6.       Hidangkan bersama dengan bahan pelengkap

AYAM KREMES

Bahan membuat ayam kremes
1 ekor ayam
¼ liter air
Minyak goreng secukupnya

Bumbu kremes
3 sdm tepung tapioka
1 sdm tepung beras
5 siung bawang merah, haluskan
½ sdt garam
¼ liter kaldu ayam

Bumbu ayam
12 butir kemiri
8 siung bawang merah
6 siung bawang putih
2cm jahe, memarkan
2sdt ketumbar,sangrai
2sdt garam

Cara membuat bumbu ayam kremes
1.       Cuci ayam sampai bersih lalu rebus dengan bumbu halus
2.       Bersihka bumbu yang menempel pada ayam kemudian goreng dengan minyak
3.       Setelah warna kecoklatan angkat dan tiriskan

Cara membuat kremes
1.       Campur bumbu kremes dengan bumbu sisa rebusan ayam sampai rata
2.       Goreng adonan dengan wajan anti lengket sesendok demi sesendok hingga kering
3.       Angkat bumbu yang telah masak dan tiriskan
4.       Letakkan ayam diatas piring dan taburkan bumbu kremes diatasnya

5.       Sajikan dengan sambal sesuai selera dan beri lalapan

RESEP AYAM PENYET

Bumbu ayam penyet
1 ekor ayam
150 ml air kelapa
1 buah daun salam
1 buah lengkoas
1 buah sereh
Minyak goreng secukupnya
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
2 buah kemiri
½ sdt ketumbar
2sdt garam
½ sdt lada
5cm kunyit

Cara membuat bumbu ayam penyet
1.       Basuh sampai bersih ayam
2.       Haluskan semua bumbu kecuali daun salam, sereh, air kelapa, serta lengkoas
3.       Aduk rata ayam dengan bumbu yang sudah dihaluskan
4.       Masukan daun salam sereh dah lengkoas yang sudah di 8*geprek campur dengan air kelapa
5.       Rebus sebentar sampai air berkurang
6.       Goreng dan tiriskan
7.       Lalu geprek sedikit agar ayam *penyet


Resep sambal penyet
10 ikan bili
Gula jawa secukupnya
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
5 cabe merah
3 cabe rawit
Garam secukupnya
½ sdt terasi
1 buah tomat
1 Jeruk limau

Cara membuat sambal penyet
1.       Ulek ikan bili dengan gula jawa terlebih dahulu
2.       Masukan bawang merah dan bawang putih serta garam secukupnya
3.       Kemudian masukan cabe, terasi lalu tomat
4.       Ulek bumbu sampai halus
5.       Terakhir masukan perasan jeruk limau kedalam sambal
  
NB: agar lebih nikmat sebelum dihidangkan tambahkan tahu ,tempe, irisan timun , tomat dan daun selada atau kangkung tumis.

RESEP PECEL AYAM / LELE

Bumbu pecel ayam /ikan lele
Ayam / ikan lele
Bawang putih
Garam
5cm kunyit
5 buah ketumbar
Garam secukupnya
250ml Air
Minyak goreng

Cara membuat bumbu pecel ayam/ikan lele
1.       Basuh sampai bersih ayam/ ikan lele
2.       Haluskan semua bumbu
3.       Aduk rata ayam/ikan lele dengan bumbu dan air
4.       Rebus sebentar sampai air berkurang
5.       Tiriskan dan goreng


Bumbu sambal pecel
1 buah tomat
4 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 buah cabe (sesuai tingkat kepedasan yang diinginkan)
½ sdt perasan jeruk nipis
Terasi udang secukupnya (sesuai selera)
Gula jawa  secukupnya
Garam secukupnya

Cara membuat sambal pecel
1.   Goreng dengan minyak semua bahan kecuali gula jawa, terasi udang dan jeruk nipis sampai agak berubah warna .
2.       Tiriskan.
3.    Masukan bumbu yang telah digoreng ke dalam cobek jangan lupa beri garam dan ulek*  jangan   sampai halus.
4.       Setelah agak halus masukan gula jawa dan terasi udang dan haluskan.
5.       Setelah halus masukan perasan jeruk nipis aduk dan sajikan .

NB: untuk penyajian agar lebih maknyusss  tambahkan  potongan timun, daun kemangi , lalap kol ,tempe dan tahunya  ;)






Senin, 20 April 2015

HARI KARTINI

Bagaimana pandangan Islam mengenai perayaan Hari Kartini dan bagaimana seharusnya kita menyikapi perayaan tersebut?




Tidak kita pungkiri bahwa R.A. Kartini termasuk salah satu tokoh pejuanga di negara kita. Melihat sejarah perjuangan Kartini menunjukkan bahwa beliau berobsesi agar kaum wanita diberikan hak-haknya, seperti hak pendidikan dan dihargai kehormatannya. Sebagaimana umumnya penjajahan, sering kali kehormatan wanita menjadi korban. Kaum wanita Indonesia khususnya muslimah sejak lama semestinya menyadari sejauh mana relevansi Hari Kartini yang senantiasa dirayakan setiap tanggal 21 bulan April, dengan nilai-nilai dan peran serta perjuangan kaum wanita di Indonesia. Sebab pesan dan nilai yang tertangkap salama ini justru semacam distorsi transformasi nilai di tengah kaum wanita Indonesia yaitu cenderung terjebak dalam pola pemberontakan emosional, ekspresi formalitas simbolis, budaya wanita kejawenisme dengan penampilan konde, kebaya dan busana feodalistik yang transparan yang justru melecehkan harkat kaum wanita. 
Dugaan kuat inilah membuktikan bahwa, perjuangan Kartini tidak ada sangkut pautnya dengan gerakan kesetaraan gender atau perjuangan emansipasi wanita. Celakanya, justru penampilan busana seorang muslimah  tidak dapat dilepaskan dari identitas muslimahnya termasuk komitmen dalam berpakaian islami.
Terlepas dari itu, ada beberapa hal yang patut kita kritisi terkait dengan sikap masyarakat ketika memperingati hari Kartini.
Pertama: Gerakan Memakai Kebaya
Tak paham dengan tujuan para wanita  yang mengenakan pakaian kebaya. Orang bisa saja beralasan, “Oh itu dalam rangka meniru baju Kartini”. Tapi apakah itu arti dan maknanya?  Apakah dengan mengenakan kebaya kita telah dianggap mencerdaskan kaum wanita?
Sementara kita tau, pakaian model kebaya ini sangat jauh dari pakaian Islami yang menutup aurat. Padahal menampakkan aurat termasuk dosa besar.

Apa makna: “wanita yang berpakaian tapi telanjang”?
Para ulama menjelaskan, secara istilah wanita ini berpakaian tapi hakikatnya telanjang. Seperti memakai pakaian yang ketat, sehingga menampakkan lekuk tubuhnya, atau pendek, sehingga menampakkan sebagian auratnya, atau tipis, sehingga transparan dan tembus pandang. Kain semacam ini, disebut pakaian dari sisi namanya saja. Akan tetapi, hakikatnya bukan pakaian, karena tidak bisa menyembunyikan aurat ,dan pelanggaran ini, ada pada kebaya. Jika tidak transparan, minimal ketat, yang menampakkan lekuk tubuh.

Berikut kriteria pakaian muslimah yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam

  1. Menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan (Qs: al-ahzab :59)
  2. Tidak tipis, transparan dan menampakkan bentuk badan dan menggambarkan lekuk-lekuk tubuh.
  3. Tidak menyerupai pakaian khusus laki-laki (HR. Ahmad). Rasulullah melaknat laki-laki yang meniru penampilan wanita dan wanita yang meniru penampilan laki-laki (HR. Bukhari)
  4. Tidak meniru dan menyerupai busana khas wanita-wanita musyrik dan kafir. (HR. Muslim) Sabda Nabi saw. : “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR.Muslim).

Kedua: Emansipasi  Wanita
Disadari maupun tidak, peringatan hari Kartini telah ditunggangi oleh ideologi Barat, yaitu ideologi emansipasi (kebebasan) wanita. Sebenarnya gerakan ini hanyalah meneruskan ideologi usang yang dulu dikembangkan di Mesir sekitar awal abad 20. Melalui gerakan ini, corong-corong Yahudi di berbagai penjuru dunia, hendak merusak aturan syariat. Mereka paham, umat Islam akan kesulitan diajak kembali kepada Alquran dan sunah, jika syahwat mereka dibangkitkan melalui wanita. Gerakan inilah pemicu terbesar merebaknya berbagai penyimpangan dan kebebasan pergaulan, menyama ratakan kaum wanita dengan laki laki yang jelas Allah telah menjadikan laki laki sebagai pemimpin wanita yang bertugas melindunginya, yang hakikat  bahwa wanita lebih lemah dari pada laki laki. Lalu inikah yang disebut kebebasan? Ataukah justru penghinaan?
Islam mengajarkan agar wanita menutup aurat, menjaga kehormatannya, dan mengambil peran penting dalam mendidik keturunannya. Allah berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Tetaplah tinggal di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj (menampakkan aurat), sebagaimana yang dilakukan masyarakat jahiliyah masa silam.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Allah Ta’ala menggandengkan perintah untuk sering tinggal di rumah, kecuali jika ada kebutuhan, dengan larangan untuk ber-tabaruj. Karena umumnya orang yang suka keluar rumah, pasti akan menampakkan auratnya. Istri menjaga rumah, mendidik anak anaknya agar menjadi generasi yang sholeh dan sholehah dan suami yang mencari nafkah diluar. Lebih dari itu, gerakan kebebasan wanita, hakikatnya kembali mengulang adat jahiliyah. Apakah memberikan porsi penting semacam ini Islam dianggap menistakan wanita?
Padahal islam lah yang mengangkat derajat wanita. Sebelum datangnya islam wanita hanya menjadi seonggok daging yang lemah tak berdaya. Lalu benarkan ajang perayaan ini semata mata untuk mengangkat kehormatan dan derajat wanita atau ingin menjadikan wanita sebagai barang dagangan dan ajang untuk memuaskan pandangan dan nafsunya?
Ketiga: Kesetaraan Gender
Tidak terdapat bukti konkret yang menunjukkan bahwa perjuangan Kartini untuk kesetaraan gender. Beberapa literatur sejarah hanya menunjukkan bahwa beliau ingin agar wanita mendapatkan hak pendidikan yang layak. Kalaupun beliau ingin memperjuangkan isu gender, tentu beliau tidak mungkin bersedia menikah dengan bupati Rembang Adipati Joyodiningrat, yang sudah memiliki istri tiga. Lebih dari itu, hakikatnya isu ini termasuk bagian ideologi yang dihembuskan Barat kepada kaum muslimin. Kali ini yang diangkat adalah tema keadilan. Mereka ingin membuktikan bahwa Islam adalah ajaran yang tidak adil, tidak memberikan kesamaan hak, Islam hanyalah imperium bangsa Arab, yang ingin dikebunkan di berbagai wilayah jajahannya. Apapun alasannya, itulah celoteh mereka.
Sebagai orang yang beriman, kita berkeyakinan bahwa Allah adalah sumber keadilan. Allah Dzat yang Maha Adil dan memerintahkan manusia untuk berlaku adil. Dan Allah membedakan antara laki-laki dan wanita. Allah tegaskan dalam firman-Nya,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى
Laki-laki tidak sebagaimana wanita.” (QS. Ali Imran: 36)

Dan berbagai dalil lainnya, yang menunjukkan bahwa syariat membedakan antara lelaki dan wanita. Adanya syariat yang demikian, karena Dzat yang menurunkan Syariat, Allah Ta’ala Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Menyamakan lelaki dan wanita bukanlah aturan yang terbaik untuk hamba. Karena itu, aturan ini akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar di masyarakat, suami yang direndahkan oleh istri tak berdaya karna istri yang selalu melawan karna mengatas namakan emansipasi wanitanya dan istri yang tidak menghormati lagi menghargai suami atau setidaknya menyebabkan masyarakat kita menjadi cacat mental.

Dan perlu ditegaskan lagi sejatinya Islam hanya membolehkan kita untuk memperingati atau merayakan dua hari raya yang Allah tetapkan, Idul Fitri dan Idul Adha.

Allah a’lam



Jumat, 17 April 2015

PEMBIAYAAN USAHA BARU


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I    PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
B.            Rumusan Masalah
C.             Tujuan Penulisan
D.           Manfaat Penulisan

BAB II   PEMBAHASAN
A.           Masalah Masalah dalam Pencarian Modal Usaha
B.            Pembiayaan Bisnis
C.            Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
D.           Analisa Peluang Pokok
E.            Mencari Sumber Modal Usaha
F.             Hubungan Dengan Modal
G.           Penialaian Perusahaan

BAB III PENUTUP

3.1        Kesimpulan
3.2        Saran

DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami dalam menyelesaikan tugas makalah yang berjudul  “Pembiayaan Usaha Baru”
Makalah ini mengambil referensi dari berbagai situs di internet yang membahas mengenai pembiayaan usaha baru. Anda dapat melihatnya pada situs yang tertera pada daftar pustaka dilembaran akhir.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, baik informasi maupun pengetahuan, oleh sebab itu kami harap Anda dapat memakluminya. Semoga informasi yang di terangkan lewat tulisan ini kiranya dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi yang berguna bagi Anda dan khususnya kami sebagai pemakalah.   Aamiin...




                                                                                                                 Solok, 27 februari 2015




BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Manusia dalam mempertahankan hidupnya melakukan berbagai macam cara,salah satunya adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalu kegiatan itu manusia dapat memenuhi tuntutan hidupnya yang semakin hari semakin kompleks. Kehidupan manusia dijaman seperti ini begitu cepat berputar. Setiap hari manusia bekerja demi mempertahankan hidupnya,kehidupan yang serba cepat memacu manusia untuk dapat memnuhi kehidupan  hidupnya  secara cepat pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan membuka peluang bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis. Aktivitas bisnis itu sendiri diawarnai oleh berbagai bentuk hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang melibatkan para pelaku bisnis, hubungan bisnis atau kerja sama bisnis  yang terjadi sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan.
      Dengan semakin berkembangnya aktivitas bisnis sekarang ini maka keperluan akan modal atau dana bagi pelaku usaha juga semakin meningkat.oleh karena itu,sarana penyediaan dana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha atau masyarakat perlu diperluas.umunya dana yang dibutuhkan tersebut dapat disediakan oleh lembaga perbankan melalui fasilitas kredit. Namun, fasilitas kredit dari perbankan sangat terbatas dan tidak semua pelaku usaha punya akses untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari bank,selain itu lembaga perbankan ini juga memerlukan jaminan yang kadang kala tidak bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang bersangkutan,maka perlu suatu upaya lain yaitu tanpa jaminan dan lebih mudah prosesnya.upaya lain tersebut dapat dilakukan melalui lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan ini diatur dalam keputusan Presiden No.61 Tahun 1988 tanggal 20 Desember 1988 dan dijabarkan lebih lanjut dengan keputusan Mentri Keuangan Nomor 1251/KMK,013/1988 tanggal 20 Desember 1988 Juncto Keputusan Menteri Keuangan  Nomor 486/KMK,017/1995 tentang ketentuan tata cara pelaksanaan lembaga pembiayaan.
B.            Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang diatas,maka dapat merumuskan masalah  mengenai pembiayaan usaha yang berkembang,yaitu sebagai berikut :
1.             Bagaimana uraian penjelasan mengenai masalah – masalah dalam pencarian modal usaha,pembiayaan bisnis,penentuan hubungan finansial perusahaan,analisa pulang pokok.
2.             Bagaimana mencari sumber modal usaha,hubungan dengan pemodal,dan penilaian perusahaan.

C.           Tujuan Penulisan
1.             Mengetahui dan memberikan informasi yang lebih detail penjelasan mengenai masalah – masalah dalam pencarian modal usaha,penentuan hubungan finansial perusahaan,analisa pulang pokok.
2.             Mengetahui dan memberikan informasi yang lebih detail penjelasan mengenai bagaimana mencari sumber modal usaha,hubungan dengan pemodal,dan penilaian perusahaan.

D.           Manfaat
Untuk semua pembaca diharapkan agar makalah ini dapat memberikan pemahaman mengenai pentingnya pembiayaan usaha yang berkembang serta bagaimana cara mencari modal usaha serta masalah – masalah apa yang akan dihadapi dalam penvarian modal usaha guna pembiayaan usaha yang berkembang.

BAB II
PEMBAHASAN
Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha kerja sama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha.
A.       Masalah – Masalah Dalam Pencarian Modal Usaha
Beberapa masalah yang sering ditemui  dalam pencarian modal antara lain :
a.             Kurangnya ketajaman bisnis. (  misal : tidak jeli melihat peluang,tidak dapat mengadaptasi dengan baik). Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
b.             Kurangnya pengalaman bisnis. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan. Pengalaman yang cukup bisa menjadikan peluang usaha yang baik.
c.              Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal. (baik secara finansial maupun berupa mesin). Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
d.             Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi. Kurang dapat mengendalikan keuangan.agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,faktor yang paling utama dengan keuangan adalah memelihara aliran kas,mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran khas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
e.              Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha.tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain :
a.              Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan membuat para wirausahawan gagal dalam menjalankan usahanya. Hal ini menyebabkan adanya faham budaya feodal warisan kolonialisme jaman dahulu yang menganggap bahwa menjadi wirausahawan lebih banyak resiko yang mesti ditanggung,beda dengan menjadi seorang karyawan atau buruh yang hanya memikirkan pekerjaan.resiko bisnis yang terlalu tinggi,tingkat keuntungan dan pengembangan investasi yang rendah.
b.             Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti, juga disebabkan karena tidak kompetennya dalam manajerial.tidak kompeten atau tidak memiliki pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
c.            Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis dalam kemampuan mengkoordinasikan,mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
d.             Prefrensi dari pemodal yang mengaharuskan adanya proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi.
e.              Kurangnya hubungan dengan sumber – sumber modal mengakibatkan sulitnya wirausahawan untuk mengembangkan usahanya.

B.       Pembiayaan Bisnis
Sebelum melakukan pembiayaan bisnis,seorang wirausahawan haruslah terlebih dahulu melakukan suatu identifikasi,yaitu :
a.              Identifikasi usaha yang akan dijalankan
b.             Identifikasi sumber pembiayaan, identifikasi sumber pembiayaan dibagi menjadi dua :
1.      Internal (modal perusahaan)
2.      Eksternal (investor atau kredit bank)


·           Tahapan – tahapan pembiayan bisnis
A.  Pembiayaan tahap awal :
a.              Pembiayaan pendanaan modal benih (seed capital) dalam jumlah yang relatif kecil.
b.             Pembiayaan/pendanaan pemula pengembangan produk dan pemasaran awal.

B.  Pendanaan ekspansi atau pengembangan,merupakan tahapan dimana modal atau dana yang diperoleh dari sumber pembiayaan internal ataupun eksternal digunakan untuk mengembangkan dan memperluas usaha tersebut.

C.  Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts, adalah akuisisi ( biasanya perusahaan,tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estate) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang.karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada saham,imbal balik saham meningkat seiring peningkatan utangnya. Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik yang menjadi asal usul istilah LBO.

·           Menetapkan prioritas bisnis
Dalam menentukan pembiayaan modal,wirausahawan harus menentukan jumlah dana  maupun waktu yang dibutuhkan,disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang.tahapan pendanaan bisnis adalah :
1.      Pembiayaan tahap awal :
2.      Pendanaan ekspansi atau pengembangan
3.      Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit  dan sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih sfesisik. Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel,tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cara lain untuk mengganti pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Sebagian besar investor pemodal mempunyai ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko :
1.             Resiko tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal.
2.             Resiko hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif.

C.       Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Sebelum melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal,dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. Selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan finansial yaitu :
1.             Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan).
2.             Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba).
Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan finansial perusahaan yang dilakukan dengan cara penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha,diantaranya melalui beberapa pendekatan seperti :
a.              Pendekatan pendapatan.
     Mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu pendapatan tahunan.
b.             Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang dimaksud.
c.              Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksud untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien. Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang sudah ada dilakukan dengan :


a.              Proyeksi laporan rugi laba
b.             Adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntasi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam suatu periode akuntansi.
c.              Proyeksi laporan neraca
Adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva,utang dan modal pemilik perusahaan.
d.             Proyeksi arus kas
Menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
e.              Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas.

D.       Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai,agar tercapai posisi impas/pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi tidak juga menderita rugi). Analisa pulang pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi, unsur – unsur dasar analisa pulang pokok :
1.             Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang umumnya selalu konstan,bahkan dimasa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan – perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu,kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Contoh : misalkan anda punya usaha toko komputer,biaya untuk menggaji karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu perbulan.mau yang beli komputer dalam sehari ada 10 orang atau tidak ada yang beli sama sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah,yaitu 500 ribu untuk menggaji karyawan  anda,oleh sebab itu 500 ribu tersebut merupakan biaya tetap.
2.             Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang umunya berubah – ubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda,makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan.contoh : (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk adalah biaya variable) misalnya pembuatan sebuah baglog membutuhkan biaya Rp. 1500 rupiah untuk bahan bakunya dan 500 rupiah untuk tenaga kerja yang membuatnya. Maka biaya variable dari baglog tersebut adalah 2000 rupah per unitnya. Total biaya variablenya bisa berubah – ubah,bergantung berapa banya baglog yang bisa dibuat oleh si buruh. Jika si buruh ganya mampu membuat 10 baglog,maka total biayanya adalah Rp. 2000 x 10 unit = Rp. 20.000,00. Jika hanya mampu membuat 1 buglog maka Rp.2000 x 1 = Rp. 2000. Biaya ini dikatakan biaya variable,kerena berubah – ubah tergantung pada volume bisnis tersebut.
3.              Biaya tetap. Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi. Dimana TC = TFC + TVC
4.             Pendapatan total, adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang ataupun outputnya.
5.             Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan dengan belanja. Dalam ekologi ada dua macam keuntungan : (a) keuntungan sinergis, didapat karena efisiensi artinya melakukan produksi dengan cara yang lebih murah sehingga keuntungan yang didapat menjadi lebih banyak, (b) keuntungan transfer  adalah keuntungan yang didapat dengan memberikan kerugian kepada pihak – pihak lain. Misalnya kerugian polusi,limbah dan sebagainya (relasi tak- sadar).
6.             Kerugian,  merupakan masalah utama yang harus dihadapi oleh wirausahawan oleh karenanya para pengusaha harus tahu betul titik kelemahan dan kerugian tersebut
7.             Titik pulang pokok, yaitu dimana perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mendapatkan kerugian.
Rumus Perhitungan Impas :
a). Dalam satu unit terjual = biaya tetap / (harga@ - biaya variable @)
b). Dalam penjualan rupiah = biaya tetap 1/ - (biaya variabel @ / harga @)

E.       Mencari Sumber Modal Usaha
Sebelum melakukan pencarian modal usaha,seorang wirausahawan juga terlebih dahulu melaksanakan penilaian terhadap kelayakan usahanya tersebut pencarian  sumber modal usaha tersebut berasal dari :
a.              Modal perusahaan
b.             Modal patungan ( perusahaan dengan investor)
c.              Modal dari investor
d.             Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua kategori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat.

F.        Hubungan Dengan Pemodal
Menjalin suatu hubungan yang baik dengan pemilik modal sangatlah penting dikarenakan pemilik modal adalah seseorang yang penting dalam kelangsungan dalam suatu usaha. Berikut adalah cara menjalin hubungan dengan pemilik modal diantaranya :
1.             Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal.
2.             Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.             Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian atau pengembalian modal.

G.      Penilaian Perusahaan
Seorang wirausahawan harus melakukan penilaian tertentu terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan,diantaranya seperti :
1.             Laporan rugi / laba
Adalah gambaran suatu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suat perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
2.             Laporan  neraca
Adalah suatu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadana keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan dafta aktiva,utang dan modal pemilik perusahaan.
3.             Laporan perubahan modal
Merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal  selama dalam masa periode tertentu.
4.             Laporan arus kas
Menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.Melakukan evaluasi eksternal  ( melalui angket / kuis),bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perusahaan.


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha kerja sama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha.
·           Masalah – Masalah Dalam Pencarian Modal Usaha
Beberapa masalah yang sering ditemui  dalam pencarian modal antara lain :
A.           Kurangnya ketajaman bisnis.
B.            Kurangnya pengalaman bisnis
C.            Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal
D.           Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi.
E.            Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha

·                Pembiayaan Bisnis
Tahapan – tahapan pembiayan bisnis
A.           Pembiayaan tahap awal :
§  Pembiayaan pendanaan modal benih (seed capital) dalam jumlah yang relatif kecil.
§  Pembiayaan/pendanaan pemula pengembangan produk dan pemasaran awal.
B.            Pendanaan ekspansi atau pengembangan
C.            Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.

·                Menetapkan prioritas bisnis
Dalam menentukan pembiayaan modal,wirausahawan harus menentukan jumlah dana  maupun waktu yang dibutuhkan,disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi untuk berkembang.tahapan pendanaan bisnis adalah :
1.             Pembiayaan tahap awal :
2.             Pendanaan ekspansi atau pengembangan
3.             Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts.

·                Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Sebelum melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal,dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. Selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan finansial yaitu :
1.      Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan).
2.      Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba).
Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan finansial perusahaan yang dilakukan dengan cara penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha,diantaranya melalui beberapa pendekatan seperti :
1.Pendekatan pendapatan.
2. Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksud untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien.
·           Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai,agar tercapai posisi impas/pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi tidak juga menderita rugi). Analisa pulang pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi, unsur – unsur dasar analisa pulang pokok :
-                 Biaya tetap (fixed cost)
-                 Biaya variable (variable cost)
-                 Biaya tetap
-                 Pendapatan total
-                 Keuntungan
-                 Kerugian
-                 Titik pulang pokok

·                Mencari Sumber Modal Usaha
Sebelum melakukan pencarian modal usaha,seorang wirausahawan juga terlebih dahulu melaksanakan penilaian terhadap kelayakan usahanya tersebut pencarian  sumber modal usaha tersebut berasal dari :
1.             Modal perusahaan
2.             Modal patungan ( perusahaan dengan investor)
3.             Modal dari investor
4.             Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua kategori keuangan yaitu : pribadi dan masyarakat.

·                Hubungan Dengan Pemodal
Menjalin suatu hubungan yang baik dengan pemilik modal sangatlah penting dikarenakan pemilik modal adalah seseorang yang penting dalam kelangsungan dalam suatu usaha. Berikut adalah cara menjalin hubungan dengan pemilik modal diantaranya :
a.              Harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal.
b.             Membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang.
c.              Melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian atau pengembalian modal.

·                Penilaian Perusahaan
Seorang wirausahawan harus melakukan penilaian tertentu terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan,diantaranya seperti :
a.              Laporan rugi / laba
b.             Laporan  neraca
c.              Laporan perubahan modal
d.             Laporan arus kas

B.      Saran
Saran penulis agar pembiayaan usaha baru dapat dikembangkan dengan beberapa masalah yang harus diketahui dan langkah apa saja yang harus ditempuh agar usaha barupun dapat berkembang lebih baik lagi.