Selasa, 14 April 2015

PROPOSAL PKM

                                                                                                                                                                  PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PEMANFAATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF (BIOGAS)






Oleh:
Akramul ‘Ibad (1210072803013-2012)
Adek Suhendra (1210072803035-2012)
Debby Permata Sari (1210072803016-2012)
Meri Oktavia (1210072803017-2012)
Yulhendra Adhari (1210072803002-2012)


AKADEMIK MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER
(AMIK) KOSGORO
SOLOK
2015





HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
  1. Judul Kegiatan                        : Pemanfaatan Bahan Bakar Altenatif (BIOGAS)
  2. Tema                                       : Biogas
  3. Nama Organisasi Pelaksana    : PKM Kewirausahaan
  4. Ketua Pelaksana                      : Adek Suhendra
NIM /NRP                              :120100728030
Program Studi / Jurusan          :Teknik Komputer
Perguruan Tinggi                     : AMIK Kosgoro Solok
No. Telp / Hp                          : 0823899505xx
a.       E-mail                                 : Adexuncu11@Gmail.com

5.      Jumlah Anggota Pelaksana (orang) : 4 Orang
  1. Dosen Pendamping
a.       Nama Lengkap, Gelar        : Drs.Mafardi Ahmad, M.Pd
b.      NIP                                     : 196011231987031006
c.       No. Telp/ Hp                       :
7.      Lokasi Kegiatan / Mitra                   : Jorong Sawah Sudut, Nagari Selayo
Kelurahan / Kec                               : Kecamatan Kubung
Kabupaten / Kota                             : Solok
Provinsi                                            : Sumatera Barat
Jarak PT ke lokasi mitra (km)           : 5 km
8.      Jangka Waktu Pelaksanaan (bulan) : 1 bulan
9.      Biaya Total (Rp)                              : Rp. 28.905.000,-
Dikti (Rp)                                         : Rp.50.000.000-,
           Sumber lain (Rp)                              :  Rp. 0-,

Solok, 3 April 2012

Menyetujui,
Dosen Pendamping





             (Drs.Mafardi Ahmad, M.Pd)
              NIP : 196011231987031006
Ketua Pelaksana Kegiatan





(Adek Suhendra)
NIRM: 12100728030






IDENTITAS PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

1.      Judul                                       : Pemanfaatan Alam Alternatif (BIOGAS)
2.      Tema                                       : Bio Gas
3.      Nama Organisasi Pelaksana    :UKM
4.      Ketua Pelaksana                      : Adek Suhendra
Nama                                       :Adek Suhendra
NIM                                        :1210072803035
Tahun Angkatan                      : 2012
Jurusan / Departemen              : Teknik Komputer                
Program Studi / Jurusan          : Teknik Komputer
Perguruan Tinggi                      : AMIK Kosgoro Solok
Alamat Perguruan Tinggi        : Jl Koto Panjang No. 340 Kota Solok  
No. Telpn/ Hp                         : 082389950595
E-mail                                      : Adexuncu11@Gmail.com
Anggota                                   
Nama                                       :Akramul ‘ibad
NIM                                        : 1210072803013
Jurusan / Departemen              : Teknik Komputer
Perguruan Tinggi                     : AMIK Kosgoro Solok
Nama                                       :Debby Permata Sari
NIM                                        : 1210072803016
Jurusan / Departemen              : Teknik Komputer
Perguruan Tinggi                     : AMIK Kosgoro Solok
Nama                                       :Meri Oktavia
NIM                                        : 1210072803017
Jurusan / Departemen              : Teknik Komputer
Perguruan Tinggi                     : AMIK Kosgoro Solok
Nama                                       :Yulhendra Adhari
NIM                                        : 1210072803002
Jurusan / Departemen              : Teknik Komputer
Perguruan Tinggi                     : AMIK Kosgoro Solok

Nama Penanggun  Jawab         : Adek Suhendra
(PR / PK / PD)                          :
NIP                                            : 12100728030
Nama Dosen Pendamping       : Drs.Mafardi Ahmad, M.Pd
NIP / NIDN                             : 196011231987031006
No. Hp                                                 :
E-mail                                      :
Biaya yang diperlukan (Rp)    : Rp  28.905.000,-
Biaya yang diusulkan(Rp)       : Rp 50.000.000-,                          



PENDAHULUAN


A.    LATAR  BELAKANG MASALAH

Kenaikan harga minyak dunia dan menurunnya ketersediaan cadangan bahan bakar minyak, berdampak pada krisis energi yang besar-besaran. Krisis energi yang  terjadi sangat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan tentu saja memengaruhi segala aspek perokonomian. Kondisi ini berdampak pula pada harga bahan bakar minyak yang  semakin tinggi dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya masyarakat pedesaan. Seiring kenaikan bahan bakar minyak yang meningkat secara signifikan, memengaruhi kebutuhan masyarakat akan energi juga terus meningkat; karena kenaikan harga bahan bakar minyak ini tidak diiringi dengan kenaikan pendapatan yang signifikan. Hal ini, membuat dampak pada  kesejahteraan masyarakat menjadi rendah, khususnya masyarakat di Sawah Sudut Nagari Selayo Kabupaten Solok yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan buruh tani. Masyarakat nagari Selayo yang bekerja sebagai tani dan buruh tani dengan penghasilan yang tidak tetap dan sangat rendah.
Selain meningkatnya harga bahan bakar minyak, maka Program konversi minyak tanah ke gas, menjadi pilihan utama masyarakat. Masyarakat memilih  menggunakan  LPG karena Gas dalam tabung berkapasitas 3 kg dapat diperoleh di warung atau toko-toko sekitar lokasi. Gas dalam tabung 3 kg tersebut dipasarkan dengan harga Rp 15.000,00 per tabung. Dalam satu bulan rata-rata setiap rumah tangga menghabiskan 3-4 tabung gas. Namun, sering kali harga gas melonjak ketika keberadaan gas berkurang atau langka di pasaran tanpa masyarakat mengetahui penyebabnya. Tentu saja hal ini membebani dan merepotkan masyarakat yang telah tergantung pada pemakaian LPG.
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi kelangkaan energi mengalami kendala karena pengembangan energi baru dan terbarukan belum dikembangkan secara optimal. Ketergantungan pada minyak masih tinggi seiring peningkatan kebutuhan energi, padahal suplai minyak kian ketat ditengah persaingan global, sehingga kemandirian energi masih sebatas mimpi.
Masyarakat pedesaan di nagari Selayo pada umumnya, berprofesi sebagai petani juga merangkap sebagai peternak, Menurut penuturan masyarakat setempat khusunya yang lanjut usia, bahwa pada waktu dulu setiap rumah di desa tersebut memiliki hewan dan ternak peliharaan. Hewan-hewan tersebut dipergunakan untuk mendukung pertanian,  baik sebagai pembajak sawah maupun penghasil pupuk organik. Namun, karena kebijakan akan penggunaan pupuk kimia dalam pengolahan pertanian dan munculnya traktor yang digerakkan oleh mesin serta pertimbangan aspek ekonomis yang lain, lambat laun kebutuhan akan dukungan ternak menjadi berkurang. Hal ini berpengaruh pada manfaat hewan sebagai pendukung pertanian dan penghasil pupuk organik, sehingga keterikatan keluarga petani terhadap ternak sapinya mengalami penurunan.
Di samping itu, pemerintah pun membuka lebar-lebar pintu import sapi maupun dagingnya yang dengan serta merta menjungkalkan harga sapi lokal hingga berada dibawah biaya pemeliharaannya.
            Permasalahan kebutuhan energi di pedesaan sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, murah, dan mudah diperoleh dari lingkungan sekitar dan bersifat dapat diperbaharui. Salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan yang dapat diupayakan di pedesaan adalah biogas (gas bio) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik seperti kotoran hewan ternak. Kandungan biogas terdiri dari gas metan (60%-70%), karbondioksida (40%-30%), dan beberapa gas lain dalam jumlah kecil. Energi lestari ini dapat diperoleh melalui proses anaerob dalam suatu wadah yang disebut digester. Pada prinsipnya pembuatan biogas sangat sederhana, yaitu memasukkan substrat (kotoran sapi) ke dalam digester yang menyekat ruangan di dalamnya dari udara lingkungan (anaerob). Dalam waktu tertentu, biogas akan terbentuk yang selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk menggantikan bahan bakar  kompor gas (LPG).
Disamping dapat mengasilkan energi yang ramah lingkungan, penggunaan biodigester dapat pula membantu sistem pertanian dengan hasil sampingannya berupa pupuk organik dengan mutu yang baik. Seperti diketahui pupuk organik dapat mengembalikan kualitas tanah dan menghasilkan produk pertanian yang sehat untuk dikonsumsi. Hal ini lambat laun akan membawa kembali peran penting ternak dalam siklus kehidupan petani.
Efek positif yang lain dalam pemanfaatan biodigester adalah dapat membantu upaya mengurangi emisi gas metan (CH4) yang dihasilkan dari dekomposisi bahan organik yang diproduksi di sektor pertanian dan peternakan.  Dalam sektor peternakan, kotoran sapi tidak dibiarkan terdekomposisi secara terbuka melainkan difermentasi menjadi energi biogas dalam ruangan digester, sehingga gas metan yang dihasilkan tidak akan mencemari udara. Lingkungan hidup di sekitar peternakan juga menjadi lebih sehat karena tidak tercemari bau kotoran ternak, tidak banyak lalat dan nyamuk. Bersama dengan gas karbondioksida, gas metan merupakan gas rumah kaca, yang menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global. Pengurangan gas metan secara lokal ini dapat berperan positif dalam upaya penyelesaian permasalahan pemanasan global, sehingga dapat pula dimasukkan dalam program internasional Clean Development Mechanism.
Tipe desain digester yang telah dipergunakan masyarakat di daerah yang lain adalah jenis fixed dome. Digester tipe ini memiliki daya tampung yang besar dan mudah perawatannya. Tetapi biaya pengadaan setiap unit digester ini mahal (diatas 10 juta rupiah) dan pembuatannya membutuhkan tenaga yang terlatih karena bentuk konstruksinya seperti setengah bola. Kendala biaya dan sumberdaya manusia yang terbatas kemampuannya ini ternyata menjadi penyebab lambatnya perkembangan pemanfaatan biogas di masyarakat.

B.     PERUMUSAN  MASALAH

1.      Bagaimana mengolah kotoran hewan menjadi bahan bakar sehingga  bernilai ekonomis  dan  tidak  menimbulkan polusi  ?
2.      Masyarakat pedesaan belum mengelola secara optimal sumberdaya yang ada di peternakan untuk menuju kemandirian energi dan lingkungan yang lestari ?
3.      Masyarakat belum mengenal banyak tentang  teknologi biodigester yang murah dan mudah dalam pemanfaatannya
4.      Pemanfaatan biogas belum memasyarakat secara luas

C.    TUJUAN

Program kreativitas ini bertujuan untuk :
1.      Meningkatkan pengetahuan tentang manfaat limbah peternakan untuk menciptakan energi lestari dan memelihara lingkungan hidup
2.      Meningkatkan ketrampilan pembuatan biodigester yang mudah dan murah, sehingga masyarakat dapat membuat biodigester secara missal
3.      Mengajak masyarakat untuk memasyarakatkan pemanfaatan limbah peternakan sebagai sumber energi dan pupuk yang lestari
D.    LUARAN YANG DIHARAPKAN

1.    Jasa, desain, barang dan artikel ilmiah.

E.     KEGUNAAN

Diharapkan bahwa hasil program  ini akan berguna untuk:
1. Menghasilkan jasa pelatihan produksi bahan bakar yang  murah dan  mudah di pindah-pindahkan (portable)
2.Membantu masyarakat untuk mandiri energi  dan hemat energi
3.Menghemat keuangan dan  meningkatkan labah bagi usaha kecil
4.Membantu pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM
5.Membuat lingkungan  menjadi bersih dan pedagang serta ternak ayam sehat
6.Menerapkan dan menyebarluaskan informasi tentang ilmu pengetahuan dan
   teknologi  (IPTEKS)    kepada masyarakat luas.

F.     Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
           
  1. Kotoran hewan bertumpuk
  2. Kotoran hewan belum diolah
  3. Pendidikan masyarakat yang kurang
  4. Pengetahuan mengolah kotoran maksimal
  5. Mereka sering keolahan bahan bakar minyak tanah dan gas yang sering langkah dan mahal.
  6. Pendapatan mereka yang  rendah
  7. Kehidupan mereka di bawah kesejaterahaan
  8. Lingkungan yang kotor



Tidak ada komentar:

Posting Komentar